Cinta Tanah AIR
Rasa cinta tanah air adalah
rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai dana rasa menghormati dan
lyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat dimana ia
tinggal. Yang yercermin dari perilaku membela tanah airnya adalah menjaga dan melindungi
tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai
adat dan melestarikan serta melestarikan alam dan lingkungan.
Rasa
cinta tanah air bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara antara lain adalah:
1. sebagai pelajar kita harus bertanggung jawab. Dengan
belajar sungguh - sungguh dan tekun.
2. Mencintai produk-produk dalam negeri. Karena sekarang
ini banyak sekali produk asing. Untuk itu sebagai warga negara yang cinta tanah
air tetap mencintai produk dalam negeri.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan itu antara
lain diwujudkan dengan menggunakan bahasa Indonesia, mencintai dan
mempertahankan budaya Indonesia.
4. Upacara setiap hari senin dan hari - hari besar
Negara.
Rasa Cinta
Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya
masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan
mengajak menyanyikannya setiap hari Senin, maka anak akan hafal dan bisa
memahami isi lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya
sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari negara tersebut,
agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara.
Ada banyak kebudayaan yang
ada di Indonesia seperti pakaian adat. pakaian adata tradisional Indonesia merupakan
salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak
dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang
ada di wilayah negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam
baju adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi
Indonesia.Karena dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki
ciri-ciri khusus dalam pembuatan ataupun dalam mengenakan Pakaian Adat
tersebut. Pakaian adat atau yang biasa disebut pakaian tradisional dari
masing-masing provinsi ini memiliki suatu cerita masing-masing.
Dibawah ini ada beberapa nama-nama pakaian adat Indonesia
yang tersebar di 33 provinsi yang ada di seluruh nusantara, beberapa contoh
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. PAKAIAN ADAT BANGKA BELITUNG
Pakaian pengantin
tradisional Bangka Belitung biasa disebut dengan nama “Paksian”. Pengantin
perempuan biasanya memakai baju kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra.
Kepala mempelai wanita biasanya memakai mahkota yang biasa disebut dengan nama
Paksian. Sedangkan pengantin pria menggunakan Sorban atau yang biasa disebut
masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.
2. PAKAIAN ADAT NANGRO ACEH DARUSSALAM
Pakaian tradisional aceh biasa disebut Ulee Balang.
Pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.
3. PAKAIAN ADAT SUMATERA UTARA
Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan
Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat
yang mempunyai daya magis tertentu.
4. PAKAIAN ADAT SUMATERA BARAT
Pakaian tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2
yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah
Minangkabau Sumatra Barat.
5. PAKAIAN ADAT DI JAKARTA
Pakaian tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama
Pakaian Adat Betawi yang dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta
yang sangat beragam diantaranya dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu dan
Budaya Barat.
6. PAKAIAN ADAT LAMPUNG
Pakaian tradisional Lampung biasanya di dominasi oleh
warna putih dengan diselingi motif warna merah dan kuning keemasan sehingga
terkesan putih bersih namun tetap terlihat elegan.
7. PAKAIAN ADAT SUMATERA SELATAN
Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa
disebut dengan nama Aaesan Gede. Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan
Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.
Sumber :






.jpg)