Minggu, 17 Januari 2016

4.3 JELASKAN AKTIVITAS BISNIS DALAM SIKLUS PENGELUARAN DAN CONTOH DIAGRAM ARUS DATA

Aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran :
1.       Memesan barang, Perlengkapan, Dan Layanan
-          permintaan pembelian
-          membuat pesanan pembelian
-          meningkatkan efisiensi dan efektivitas

2.       Menerima dan Menyimpan Barang, Perlengkapan Dan Layanan
Bagian penerimaan mempunyai 2 tanggung jawab utama:
-          Memutuskan apakah menerima pengiriman
-          Memeriksa jumlah dan kualitas barang

3.       Membayar Barang, Perlengkapan Dan Layanan
-           Menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk dibayar

Contoh DIGRAM ARUS DATA :






Keterangan:
1. Permohonan
2. Pemberitahuan
3. Order Pembelian
4. Nota Pembelian
5. Nota Penerimaan
6. Pengiriman
7. Nota Penerimaan
8. Laporan Penerimaan
9. Pemberitahuan Penerimaan
10. Faktur
11. Faktur Disahkan
12. Paket Tanda Bukti
13. Pembayaran


sumber :




4.2 SEBUTKAN BAGIAN-BAGIAN YANG TERKAIT DALAM SIKLUS PENGELUARAN DAN TUGASNYA

Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi
·         Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan menginputnya ke komputer
·         Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.
·         Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap menerima tagihan.
·         Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari pemasok.
·         Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas pembayaran.
Keterangan :
1.       Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
(misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.

2.       Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3.       Fungsi keuangan
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4.       Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.

5.       Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6.        Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
1.       Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2.       Fungsi pencatatan utang
3.       Fungsi keuangan
4.       Fungsi akuntansi biaya
5.       Fungsi akuntansi umum
6.       Fungsi audit intern
7.       Fungsi penerimaan kas Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain

Sumber :



4.1 Jelaskan Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.Pembahasan kali ini memfokuskan pada pembelian bahan baku,barang jadi,perlengkapan dan jasa.Dalam Siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan,terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi,yaitu pembelian, penerimaan barang,pencatatan utang dan pelunasan utang.Dalam melaksanakan keempat transaksi tersebut,perusahaan menggunakan empat subsistem,yaitu sistem pembelian,sistem penerimaan,sistem pencatatan utang atau sistem voucher,dan sistem pengeluaran kas.
Dalam siklus ini,pihak eksternal yang terlibat dalam pemasok,sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi,siklus pendapatan,dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk Interaksi antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang dan bahan baku,dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima.Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan dan laporan kinerja.Interaksi tersebut digambarkan secara lengkap pada sebuah diagram konteks-yang merupakan level tertinggi dari diagram arus data.
Siklus pengeluaran dapat diselenggarakan secara manual dan berbasis komputer. Perbedaan pokok kedua cara tersebut adalah pada mekanisme pengolahan datanya,sedangkan input dan output yang dihasilkan relative sama.berikut ini akan diuraikan masing-masing sistem secara komprehensif.
a.       Tujuan Siklus Pengeluaran
Tujuan Siklus pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas dengan pemasok barang atau jasa perusahaan.secara lebih luas,tujuannya adalah :
1.       Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan aturan yang dibutuhkan.
2.       Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang yang diterima dalam kondisi baik.
3.       Mengamankan barang hingga dibutuhkan
4.       Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar
5.       Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat
6.       Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat
7.       Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diizinkan.
8.       Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.

b.      Fungsi Siklus Pengeluaran
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1.       Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2.       Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3.       Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4.        Menyiapkan pengeluaran kas
5.       Mengelola utang usaha
6.       Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7.       Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

c.       Dokumen dan Laporan
Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:
1.       Jenis Transaksi
2.       Dokumen yang Digunakan
3.       Pembelian Kredit
4.       Permintaan Pembelian
5.       Pesanan Pembelian
6.       Laporan Penerimaan Barang
7.       Voucher
8.       Pengeluaran Kas
9.       Check
10.   Retur Pembelian
11.   Memo Debit
Laporan yang dihasilkan dalam siklus ini adalah :
Seperti halnya aplikasi yang lain,dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan tiga macam laporan,yaitu laporan pengawasan(control report),register,dan laporan khusus(special report). Meskipun demikian,informasi yang disajikan dalam laporan-laporan tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain.
1.       Laporan Kontrol / pengawasan (control report)
Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file.Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan ada tidaknya perubahan file yang tidak semestinya atau untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang hilang selama proses pengolahan data berlangsung.Laporan ini berisi informasi tentang: transaksi yang telah diposting, jumlah angka atau nomor transaksi,daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file. Dalam sistem berbasis komputer,laporan ini menyajikan record count,control total,dan hash total. Petugas pengawas data mengkaji laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan (terhadap file) telah dilakukan secara tepat.
2.       Register
Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan.Laporan ini berisi ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar,sehingga dapat digunakan untuk melakukan telusuran audit(audit trail) terhadap saldo-saldo rekening.Register ini dalam sistem manual disebut dengan jurnal khusus,oleh karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut dengan jurnal.

3.       Laporan Khusus,
Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada pemasok.Laporan khusus yang dihasilkan dalam siklus ini mencakup:
Laporan Faktur Terbuka(Open Invoices Report).Laporan ini berisi daftar faktur pembelian yang belum di bayar pada tanggal laporan.Data yang dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada setiap pemasok.

Sumber :



Minggu, 20 Desember 2015

3.7 SEBUTKAN & JELASKAN ELEMEN PENGENDALIAN INTERNAL VERSI COSO

Pengendalian internal memiliki 5 elemen atau komponen yaitu :
  1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;
-           Integritas dan nilai etika
-           Komitmen terhadap kompetensi
-          Dewan direksi dan komite audit
-          Filosofi dan gaya operasi manajemen
-          Struktur organisasi
-          Penetapan wewenang dan tanggung jawab
-          Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
  1. Penialaian Risiko
Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti
-          Perubahan dalam lingkungan operasi
-          Personel baru
-          Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
-          Pertumbuhan yang cepat
-          Teknologi baru
-          Lini, produk, atau aktivitas baru
-          Operasi diluar negeri
-          Perrnyataan akuntansi

  1. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.
  1. Aktivitas Pengendalian
Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melelui :
-          Pemisahan tugas
-          Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
-          Pengendalian pemrosesan informasi
-          Pengendalian fisik
-          Review kerja
  1. Pemantauan
Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan / monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target/tujuan.



3.6 JELASKAN PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (VERSI COCO)

Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
-          Efektifitas dan efisiensi operasional
-          Reliabilitas pelaporan keuangan
-          Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
  1. Control Environment
  2. Risk Assessment
  3. Control Activities
  4. Information and communication
  5. Monitoring
Fokus Internal Coso:
  1. Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
  2. Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
  3. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
  4. Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
  5. Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
  6. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
  7. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.

kelemahan pengendalian internal menurut COSO :
 Aktifitas pengendalian, sebagai komponen kerja dari struktur pengendalian internal COSO membahas pengendalian dari sisi pelaporan keuangan dan sisi sistem informasi (pengendalian umum dan pengendalian aplikasi).
Maka Pengendalian umum dan aplikasi versi COSO dijelaskan menurut COBIT melalui pengendalian menyeluruh, pengendalian terinci dan pengendalian aplikasi.



3.5 JELASKAN APA ITU COBIT

Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009). COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010). COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.
Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
  1. Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu :
-          Planning & Organization ,
-          Acquisition & Implementation ,
-          Delivery & Support , dan
-          Monitoring & Evaluation.

  1. Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikanmanagement assurance dan/atau saran perbaikan.
  1. Management Guidelines
Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik mengenai apa saja yang haris dilakukan, teritama agar dapat ,mejawab pertayaan-pertanyaan berikut :
-          Apa saja idikator untuk suatu kinerja yang bagus
-          Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses


Manfaat dan Pengguna COBIT :
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
  • Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.
·         MANAJEMEN
-          Untuk mengambil keputusan investasi TI.
-          Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
-          Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
·         Pengguna
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
·         Auditors
  - Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
  - Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
Frame Work COBIT :
COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute (ITGI). COBIT digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan maturity model.
Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi perhatian dalam COBIT adalah:
-          Effectiveness
-          Efficiency
-          Confidentiality
-          Integrity
-          Availability
-          Compliance
-          Reliability
Sedangkan fokus terhadap pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam COBIT adalah pada :
-          Applications
-          Information
-          Infrastructure
-          People
Dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi, COBIT memiliki karakteristik :
-          Business-focused
-          Process-oriented
-          Controls-based
-          Measurement-driven
COBIT mengelompokkan semua aktivitas bisnis yang terjadi dalam organisasi menjadi 34 proses yang terbagi ke dalam 4 buah domain proses, meliputi :
-          Planning & Organization.
-          Acquisition & Implementation.
-          Delivery & Support.
-          Monitoring and Evaluation.



3.4 JELASKAN APA ITU COSO

COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) sebuah framework yang dibuat oleh sector swasta untuk menghindari tindak korupsi yang sedang marak terjadi di Amerika pada tahun 1970-an. COSO berkaitan dengan FCPA yang dikeluarkan oleh SEC dan US Congress pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melawan fraud dan korupsi yang sedang maraknya terjadi di Amerika tahun 70-an. Yang membedakannya adalah FCPA merupakan inisiatif dari eksekutif-legislatif, sedangkan COSO merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Sektor swasta ini membentuk ‘National Commission on Fraudulent Financial Reporting’ atau dikenal juga dengan ‘The Treadway Commission’ di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA (The American Institute of Certified Public Accountants), AAA (The American Accounting Association), FEI (Financial Executives International) ,IIA (The Institute of Internal Auditors), IMA (The Institute of Management Accountants). Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.v v        
Misi utama dari COSO adalah  “Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance. COSO mengembangkan studi mengenai sebuah model untuk mengevaluasi pengendalian internal. Pada tehun 1992, telah diselesaikan studi tersebut dengan memperkenalkan sebuah “kerangka kerja pengendalian internal” yang akhirnya menjadi sebuah pedoman bagi para eksekutif, dewan direksi, regulator, penyusun standar, organisasi profesi , dan lainnya sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk mengukur efektifitas pengendalian internal.

COSO (Committee of Sponsoring Organizations)
1.       Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
2.       Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
3.       Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
4.       Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
5.       Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
6.       Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
7.       Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.

Konten dari COSO
Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
1.       Lingkungan Internal (Internal Environment), Sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Didalam lingkungan internal ini termasuk, filosofi manajemen risikodan risk appetite, nilai-nilai etika dan integritas, dan lingkungan dimana kesemuanya tersebut berjalan.              
Risk Management Philosophy – Risk Appetite – Board of Directors – Integrity and Ethical Values–         Commitment to Competence –Organizational Structure – Assignment of Authority andResponsibility – Human Resource Standards.

2.       Penentuan Tujuan (Objective Setting), tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulusebelum manajemen dapat mengidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi mempengaruhi dalam pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan dan tujuan tersebut terkait serta mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk appetite-nya. Strategic Objectives – Related Objectives – Selected Objectives – Risk Appetite – Risk Tolerances.

3.       Identifikasi Kejadian (Event Identification), Kejadian internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan dibedakan antara risiko dan peluang yang dapat terjadi. Peluang dikembalikan kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.vents – Influencing Event Interdependencies – Event Categories – Distinguishing Risks and Opportunities.

4.       Penilaian Risiko (Risiko Assessment), Risiko dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan pengelolaan risiko. Inherent and Residual Risk – Establishing Likelihood and Impact – Data Sources – Assessment Techniques – Event.

5.       Respons Risiko (Risk Response), manajemen memilih respons risiko, menghindar, menerima, mengurangi, mengalihkan, dan mengembangkan suatu kegiatan agar risiko yang terjadi masih sesuai dengan toleransi dan risk appetite. Evaluating Possible Responses – Selected Responses – Portfolio View.

6.       Kegiatan Pengendalian (Control Activities), kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan respons risiko berjalan dengan efektif.Integration with Risk Response – Types of Control Activities – Policies and Procedures – Controls over Information Systems – Entity Specific.

7.       Informasi dan Komunikasi (Information and Communication), Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya. Information – Communication.

8.       Pengawasan (Monitoring), Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu. Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus, melalui evaluasi secara khusus, atau dengan keduanya. Ongoing Monitoring Activities – Separate Evaluations – Reporting Deficiencies

Ruang lingkup penggunaan COSO
Ruang lingkup COSO adalah organisasi atau perusahaan. Didalam dokumen COSO dikatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam pengendalian internal adalah dewan komisaris, manajemen, dan pihak-pihak lainnya yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. COSO menyatakan Pengendalian Internal merupakan partisipasi dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) entitas yang meliputi seluruh/semua area atau fungsi dari bisnis entitas.